Chereads / I DON'T BELIEVE MY DESTINY 1 / Chapter 29 - Penculikan

Chapter 29 - Penculikan

Seperti biasa suasana taman terlihat ramai , dan tetap menjadi tempat favorite untuk melepas lelah atau hanya sekedar berkumpul. Gress , Teo, Verlita berjalan di keramaian taman, sampai tiba-tiba saja semua orang berlarian ke sebuah pusat, membuat mereka bertiga kebingungan apa yang terjadi.

" Ah.... Menurut teman ku, ada perkelahian" Jelas Verlita yang tidak perlu susah-susah untuk mencari informasi

" Ayo... kita juga lihat" Jawab Teo sambil menggerakan kepala nya kearah kerumunan, tapi tanpa jawaban apapun, mereka bertiga mau tidak mau terkepung oleh arus keramaian orang yang berlarian melewati mereka , bahkan mendorong mereka kearah pusat perkelahian.

Membuat mereka bertiga terpencar dan tertelan kerumunan, Gress yang merasakan ketidak nyamanan atas sentuhan dan dorongan orang-orang yang merasa penasaran, memaksakan diri nya untuk segera berlari menjauh dari kerumunan tersebut.

" Huh..." Helaian nafas panjang dari Gress ketika ia berhasil keluar dari kerumunan orang tersebut.

" Sstttt" Tolong diam dan ikut saja

" Uoep.... Kekuah" Gress kaget ketika seseorang mendekap nya dari belakang, ia hanya berusaha mengerakan tangan nya untuk meminta pertolongan dari seseorang, berharap di antara kerumunan tersebut menyadari jika ia sedang terancam

Lelaki besar yang memakai sarung tangan itu menyeret Gress masuk kedalam sebuah lorong di dekat taman, Gres berusaha untuk melepaskan diri, namun apadaya.. tubuh lelaki itu lebih besar dan lebih kuat dari nya, ia hanya berharap jika Teo dan Ver menyadari jika diri nya telah berpisah dari mereka

" Tidak perlu takut" Lelaki itu berbisik di telingga Gress sambil perlahan dekapan lelaki itu mengendur. Gress menganggukan kepala nya, siap-siap akan berlari ketika lelaki itu melepaskan tangan nya yang mulai mengendur, sampai akhir nya ia mengurungkan niat nya..

" Gress..., oh... Gress.... Lepaskan dia sekarang, tidak apa-apa"

" Baiklah " lelaki itu melepaskan tangan nya dari Gress

" Mama..." Gress kaget.. hampir melotot melihat mama nya di depan nya, ia melirik ke kiri dan ke kanan, bahkan ke atas.. untuk memastikan tidak ada seseorang pun di sekitar mereka

" Apa yang mama lakukan di sini? Bagaimana kalau keluarga kita mengetahui nya? " Namun ia juga sangat bersyukur dapat melihat mama nya yang sangat ia rindukan, sekalipun rindu itu sangat menusuk dan menyakitkan , ia tidak dapat dengan mudah nya pulang kedalam rumah yang bermasalah itu.

" Apa kau baik-baik saja Gress...., bagaimana diri mu? Apa kau sudah makan? " Mama Gress berkali-kali memutar tubuh anak nya untuk memastikan anak nya dalam kondisi sehat

" Aku baik-baik saja"

" Kau makin cantik...., tapi tubuh mu semakin kurus..., dan semakin putih.. kau pasti kurang makan"

" Tidak... tidak... aku banyak makan, aku tidur di rumah yang nyaman, semua nya baik-baik saja. Jadi katakan... apa yang membawa mama ke sini"

" Hanya untuk memastikan diri mu.., dan ini.. sedikit uang untuk kebutuhan mu" Mama Gress menyodorkan segepok uang di dalam amplop cokelat

" Aku tidak memerlukan nya..., aku berkecukupan" Bohong... sebenar nya aku dalam posisi terjepit, baru saja sedikit mendapatkan uang... , malah harus membayar uang rumah sakit nenek yang ku pukul, bahkan dengan menahan makan ku.., uang tersebut belum juga kembali. Namun aku tidak dapat mengambil uang tersebut, mengingat kata-kata yang pernah ku sampai kan kepada keluarga besar ku.....

" Ma...., ada yang harus ku tanyakan kepada mu.., apakah mama pernah melihat benda ini?" Gress mengeluarkan serpihan kaca dan bulu binatang itu kepada mama nya

" Da... dari mana kamu mendapatkan nya? " Mama Gres memengang telapak tangan Gress dengan kedua tangan nya sambil menatap dalam benda tersebut,tangan nya gemetar tertahan kan, mata nya menatap Gres tidak percaya

" Teman... teman ku yang mendapati ini di tubuh nya... apa ini?"

" Katakan pada teman mu.. ia harus berhati-hati.., ilmu hitam..., ini ilmu hitam tertinggi anak ku...., ia akan memakan jiwa mu..., perjanjian dengan iblis.., pemakai maupun korban akan sama-sama berurusan dengan makhluk tersebut.."

" Ba.. bagaimana bisa melepas hal tersebut.."

" Mama sendiri tidak tau.. nak. Maaf mama harus kembali.. sebelum yang lain menyadari jika mama tidak ada"

Aku yakin pernah melihat barang ini di suatu tempat... tapi di mana ya? Jelas ini bukan pertama kali aku melihat nya.., Gress mengernyitkan dahi nya untuk mencoba memanggil kembali ingatan nya yang hilang tersebut.