" Hei... kau" Tunjuk seorang wanita kepada Gress yang sedang membersihkan kelas. Wanita itu berdiri di depan pintu bersama tiga orang teman nya, pakaian mereka sangat trendy dan seksi, lekukan tubuh mereka berbentuk 'S' sempurna.. berbeda dengan Gress yang memakai pakaian sederhana, namun kecantikan nya tetap tak tertutupi
" Siapa? Aku? " Tunjuk Gress pada diri nya sendiri
" Tentu saja diri mu..." Beberapa wanita itu masuk ke kelas dan menutupi pintu
" Owh... kau juga piket hari ini? Kalau begitu... bagian paling ujung belum di bersihkan" Gress masih melanjutkan menyapu tanpa menatap mereka semua
" Ya!!!!! Berani sekali kau menyuruh kami menyapu, kau tidak tau kami ini siapa?" Wanita itu berkacak pinggang kesal melihat Gress yang sama sekali tidak memperhatikan nya
" Owh? " Gress mendongkak kan wajah sekilas melihat mereka dan kembali menyapu "benar juga kita belum berkenalan... nama ku.... Sen.."
" Siapa yang ingin tau nama mu.., di mana mata mu? Berani-berani sekali kau tidak melihat kami saat bicara" Wanita itu berjalan kearah Gress dan menarik rambut Gress
" Ya... jangan sentuh aku" teriak Gress
" Jangan sentuh diri mu? Yang benar saja... kata-kata itu seharus nya aku yang katakan" Wanita itu menarik rambut Gress hingga ia mendongkak ke atas menatap mata wanita itu
" Dengar... jangan sekali-sekali kau mendekati Devian Halu...., karena dia hanya milik kami... , para wanita kelas atas.. kau tidak pantas.. wanita yang hanya hidup karena beasiswa.. , orang kaya seperti kami hanya akan bersanding dengan sesama..."
DUKKKK...... DUKKKKKK...
Suara hentakan pintu berkali-kali terdengar dengan sangat kuat, suara gedoran itu berasal dari luar ruangan
" Gressss... kau tidak apa-apa? Ya... wanita gila kalian apakan teman ku" Verlita berteriak sambil mendobrak pintu berkali-kali, pintu itu di tahan oleh beberapa orang. Verlita berlari menatap jendela dan menemukan Gress hanya terdiam cukup lama dengan jambakan di rambut nya
" Buka pintu nya, sebelum aku melaporkan pada dosen yang lain"
" Kalian urus wanita itu... berisik sekali"
" Ya...!!!! Ku bilang buka pintu nya.... Sebelum aku.." Jerit Verlita, belum sempat ia menyelesaikan kata-kata nya, pintu langsung terbuka,dan Verlita di persilahkan masuk " Owh.. makasih" Lanjut Verlita dan berjalan masuk..., seketika itu juga Verlita langsung di tahan oleh tiga wanita yang berjaga di depan pintu
" Lepaskan aku...., kau akan menyesal jika kau tidak melepaskan ku..." Jerit Verlita, seketika teman-teman Verlita yang tak tampak mulai mengelilingi mereka
" Kenapa mendadak ruangan ini menjadi panas" Kata seorang wanita yang lain nya.
"Sudah ku katakan kalau jangan menyentuh ku" Gress tersadarkan dan langsung memegang tangan wanita yang menjambak nya, memengang nya dengan sangat kuat
Dukkkk..... dukkkkkkk
Lagi-lagi terdengar suara gedoran yang sangat keras..., dari luar ruangan
" Ya... siapa lagi yang datang. Cepat bereskan yang satu lagi"
" Verlita...., Gress... kalian di dalam" tanya Teo yang mengendor pintu itu berulang-ulang, dan tiba-tiba saja pintu terbuka, dan Teo langsung di bekap oleh seorang wanita cantik dan seksi, wanita itu langsung melompat ke Teo.. , membuat Teo langsung terjatuh di lantai.. , dan wanita itu menduduki Teo sambil mengunci tangan Teo dengan jurus karate.
" Ya...., ya... kenapa ini? aku tau aku keren.. tapi aku tidak akan melakukan nya... kau tidak bisa mengoda ku..."
" Apa yang di katakan laki-laki ini" Kata seorang wanita yang menduduki Teo
" Verlita? " Teo melihat Verlita yang ada di samping nya.. , masih bingung dengan situasi yang terjadi
"Apa yang kau bilang? Jangan menyentuh mu? Lepaskan tangan ku" Kata seorang wanita yang menjambak Gress
" Apa aku harus mengulang kembali kata-kata ku Michaely..., anak dari seorang pejabat yang memiliki banyak anak haram.... Bahkan yang lebih parah nya lagi.. kau .. juga sama bangsat nya seperti ayah mu, kau telah mengugurkan kandungan mu agar tidak ketahuan sama yang lain kan" Gress langsung memelintir tangan Michaely dan menjolak nya menjauh
"A... apa yang kau katakan?" Wanita itu tergagap.. ketika semua aib nya terbongkar
" Sudah ku bilang... jangan menyetuh ku jika tidak ingin semua tentang mu terbongkar, kau bahkan tidak bermain dengan satu lelaki..., bahkan kau tidak tau ayah dari bayi kau kandung kan?" Serang Gresss
Ketiga wanita lain nya, menatap Michaely dengan kaget dan tidak percaya.., mereka tau kalau Michaely sering sekali berpacaran dengan banyak lelaki, tetapi mereka tidak tau sama sekali soal kandungan nya.
" Ja.... Jangan percaya dengan.. dengan apa yang ia katakan..."
" Ah... cukup sudah bermain-main nya, teman-teman.. mohon bantuan nya" Jawab Verlita yang meminta tolong teman-teman nya yang sudah siap menunggu aba-aba. Tiba-tiba saja.. jendela terbuka semua, tiupan angin kencang sekali, jendela berkali-kali terbuka dan tertutup dengan keras berkali-kali, para wanita itu melihat kesekeliling dengan wajah memucat dan kaget, tiba-tiba saja.. dua wanita yang memengang Verlita langsung terseret beberapa langkah menjauh dari Verlita.
Sementara Teo membalikan posisi nya dan menahan wanita yang menyerang nya, Teo melihat wanita itu cukup lama untuk mengingat baik-baik wajah wanita yang menyerang nya.
" Ya... sebenar nya kau cukup cantik..., tapi aku tidak suka wanita yang tiba-tiba saja menyerang dan memberikan tubuh nya begitu saja pada laki-laki.. kalau saja kita bisa berkenalan baik-baik.. aku rasa kita mungkin akan cocok" Senyum Teo yang merasa diri nya sangat keren.., Teo memengangi kedua tangan wanita itu agar tak memberontak atau menampar nya " Jadi katakan apa mau mu .." Lanjut Teo
" Sisilina nama nya... , ia selama ini hanya di manfaatkan oleh tiga orang gadis ini saja? Agar terlihat keren berjalan dengan mereka bertiga.. padahal sebenar nya... kekayaan nya masih saja di rendah kan oleh mereka bertiga.." Lanjut Gress... ia bahkan tidak sadar.. sekarang ia bisa membaca Sisilina melalui Michaely " Dan kau.... Nama mu Sherlyn , sebenar nya ayah mu bahkan sudah bangkrut... namun kau masih saja bertingkah seperti orang kaya, kau malu kan mengatakan nya , di antara semua teman mu, tidak ada yang memperdulikan diri mu jika kau telah bangkrut, dan yang terakhir ... Anna , sudah cukup lama kau menyimpan nya, tapi kau menderita depresi akut, bahkan kau harus berkali-kali mengikuti kelas therapy , hidup mu bahkan bergantung pada obat-obatan karena mengalami insomnia parah, bahkan kalian berempat.. tidak mengetahui kondisi teman kalian sendiri, persahabatan macam apa ini? sungguh mengelikan. Kalian semua jangan pernah menganggu ku ataupun teman-teman ku"
"Kalian bahkan tidak mencari tau dulu siapa kami..... dan malah membuat masalah dengan kami? Kau tidak tau kami ini siapa?" Lanjut Verlita " Kalian bahkan tidak tau... jika kami adalah orang-orang yang paling di takuti pada saat SMA"
" Kau berurusan dengan orang yang salah, kalau di lihat kembali... kalian tidak cantik-cantik amat kok.., jangan menganggu kedua sahabat ku" Lanjut Teo yang menarik tangan Verlita mendekat kearah nya karena ia yang paling dekat dengan diri nya , Gress berjalan kearah Teo " Karena kau akan menyesal telah berurusan dengan orang-orang yang memiliki ikatan seperti kami "
" Ayokkkk...." Ajak Gress untuk meninggalkan mereka di dalam ruangan tersebut. Ia belum tau ia berurusan dengan orang paling sial, dan paling aneh, dan yang paling percaya diri di kelompok ini.
Beberapa hari telah berlalu sejak kejadian tersebut.., hari-hari begitu tenang... tanpa ada gangguan apapun, mungkin mereka sudah kapok atas pelajaran yang telah di dapat mereka. namun ketenangan mereka tiba-tiba saja terusik dengan sebuah tulisan di sebuah madding kampus, orang-orang mulai mengeremuni manding tersebut.
Mata mereka langsung tertuju kepada mereka bertiga , pada saat mereka bertiga ikut mengerumuni mading, kerumunan tersebut mulai berbisik-bisik dan memberi jalan kepada mereka bertiga. Mereka bertiga saling menatap dan mulai menatap kerumunan besar tersebut. Firasat buruk mulai mengelubungi diri mereka. kaki mereka terhenti beberapa meter dari mading ketika mereka melihat foto mereka bertiga menjadi pajangan di sana di sertai beberapa tulisan panjang.
Gress menelan ludah nya dalam-dalam sambil memengang erat tali tas yang ia kenakan, sedangkan Teo langsung bisa menebak tulisan yang tertulis di madding ketika ia melihat foto nya menduduki wanita sambil mencengkram erat tangan wanita tersebut, sedang Verlita ia sudah naik darah dan siap-siap akan merobek semua tulisan tersebut.
" Sialan... pasti para wanita itu" Tuduh Teo setelah melihat foto nya
" Jangan di baca" Suara lelaki itu terdengar berat dengan nafas tersengal-sengal, seperti nya lelaki tersebut habis berlari , terlihat dari keringat yang mulai bermunculan di kening nya, laki-laki itu menutupi dinding madding dengan tubuh nya yang kekar, sambil merentangkan kedua tangan nya.
" Apa yang kau lakukan indigo? Minggir aku harus menbaca nya" Serang Gress, yang mendorong tubuh Dev ke samping.
" Jangan.... Aku katakan jangan" Dev memeluk Gress untuk menutupi tulisan-tulisan tersebut " Sebaik nya kalian ke ruangan ku sekarang. Dan kalian semua... apa yang kalian lihat.. bubar sekarang sebelum kalian terkena sangsi" Dev berteriak kepada kerumunan tersebut
" Lepaskan aku !!!!" Gress mendorong kecil Dev
" Maafkan aku " Dev melepaskan pelukan nya , ia beralih ke madding di depan nya, dan dengan cepat ia menarik semua artikel konyol tersebut, Teo ikut menarik semua gambar dan tulisan tersebut
" Untuk apa kau menarik nya kembali..., aku yakin semua sudah tersebar" Lanjut Gress
" Dan untuk apa artikel ini terus terpajang di sini? " Dev menarik tangan Gress dan di ikuti dengan kedua lain nya
Semua orang di kampus mulai heboh, dan mulai mengosipkan mereka bertiga, tidak cukup sampai sana, foto mereka mulai tersebar di beberapa media social dan juga HOAX tentang mereka. di dalam artikel tersebut bertuliskan jika Teo berusaha melakukan pelecehan kepada seorang gadis karena gadis tersebut menolak nya, lebih parah nya lagi hal tersebut bukan pertama kali nya Teo melakukan hal tersebut terhadap wanita itu di landaskan oleh ancaman akan tersebar nya foto-foto tidak senonoh.
Sedangkan artikel Verlita tertulis.. seorang penganut aliran hitam, ia mempunyai banyak sekali teman-teman tak terlihat yang sering menyerang orang-orang jika tidak mengikuti permintaan nya, bahkan di katakan jika kekayaan yang di dapatkan oleh Verlita di karenakan kekuatan penyihir yang mengerikan nya.
Dan artikel yang membuat semua kampus ikut heboh ketika di katakan Dev dan Gress memiliki hubungan menjijikan, bahkan Gress telah mengugurkan kandungan nya akibat dari hubungan nya dengan Dev, Gress mengunakan tubuh nya untuk mendapatkan nilai sempurna dan juga mendapatkan beasiswa di kampus ini. kabar ini makin di percaya di karenakan beberapa mahasiswa secara tidak sengaja pernah melihat mereka berduan saja , dan perlakuan Dev yang berbeda terhadap Gress
" Seperti nya kita berempat akan segera di panggil untuk di sidak.. , jika memang terbukti benar.. beasiswa mu akan di cabut peramal, tentu nya aku juga akan di turun kan, dan kalian berdua juga kemungkinan akan di D.O"
" Hei... indigo..., kau percaya kami benar-benar melakukan nya" Geram Teo sambil menarik kerah baju Dev
" Jangan terlalu dekat.. kau bau, tentu saja aku tidak percaya kalian melakukan nya " Jawab Dev yang sangat sensitive dengan bau-bau sekitar dan Teo mulai mengendus pakaian nya sendiri..yang sebenar nya tidak memiliki bau yang menyengat
" Dasar wanita gila itu..., aku akan memberi mereka pelajaran dengan teman-teman ku" Verlita juga ikut geram dan tidak tertahankan ingin memberikan pelajaran luar biasa
"Tentu saja... aku tidak percaya. Aku bahkan belum melakukan apapun pada si peramal dan kau sex tense.. jangan bilang kau menggunakan keahlian mu untuk sesuatu yang buruk, jangan pernah melakukan hal tersebut... dunia sangat tidak adil bagi kita yang memiliki kemampuan"
" Aku mengunakan nya dengan sangat benar... , hanya memberi beberapa pelajaran kepada mereka yang pantas.."
"Berhenti melakukan itu Ver..., dari pada kita melawan nya dengan kekuatan kita, lebih baik kita melawan nya dengan hukum yang berlaku di dunia ini... nah.. lebih baik kita mencari bukti-bukti untuk mendukung pembelaan kita" Suara Gress terdengar lembut namun tegas di setiap kata, yang di jawab anggukan oleh mereka
Gress mengeryitkan kedua alis nya ketika ia mulai merasakan sakit yang menjalar di sekitar perut nya, sakit itu menusuk-nusuk.., ia memejamkan mata untuk menahan rasa sakit nya, perlahan tangan nya mulai menurun dan mengelus letak sakit tersebut, apa ini karena aku sering melewatkan makan? Tapi rasa sakit ini sangat aneh. Perlahan wajah Gress mulai memucat, tubuh nya menengang karena rasa sakit.
" Hei... Gress kau tidak apa-apa?" Tanya Teo
" Kau tidak sedang membacakan ?" Lanjut Verlita yang memengang kedua tangan Gress yang mulai mendingin karena keringat
"Kau tak apa-apa?" Tanya Dev , dan segera memeriksa tubuh Gress
" Perut ku sakit sekali.., seperti ada yang bergerak di dalam nya...."
" Ya... ya... jangan bilang kau benar-benar... itu tidak mungkin kan? Ada yang bergerak.. apa kau dan dia benar-benar...." Teo kanget dan langsung menutup kedua mulut nya...sementara sebelah tangan nya menunjuk-nunjuk Dev " Jika lelaki berengsek ini tidak bertanggung jawab... aku yang akan bertanggung jawab"
Pletak... , Verlita dan Dev dengan serempak langsung memukul kepala Teo
" Aduh.... Sakit tau"
" Jangan bicara sembarangan... bodoh" Jawab Verlita kesal
" Seperti nya sudah tidak sakit lagi..." Gress mengaruk kepala nya ringan... dan tersenyum semeringai..
" Kau tidak sedang bercanda kan peramal ? di situasi sekarang? Yang benar saja" Raut muka Dev yang cemas berubah menjadi sedikit kesal karena merasa di permainkan oleh Gress
" Aku tidak bercanda... tadi benar-benar sakit dan aku merasakan ada sesuatu yang bergerak di perut ku, seperti memakan ku dari dalam"
" Sebaik nya kau melakukan cek up lengkap.. tidak perlu aku jelaskan.. ku rasa kau sudah tau sendiri diagnose sementara atas keterangan mu"
" Baik ... pak bos.." Jawab Gress