Surat panggilan sidak sudah di turun kan, mereka akan di sidak di mulai dari tujuh hari dari surat di turunkan, mereka berempat selalu mengatur waktu untuk bertemu dan mendiskusi kan hal apa saja yang mereka dapat untuk membantu menyelesaikan masalah ini
" Leher dan pundak ku semua kaku..., beberapa hari ini aku terus mencari berita tentang Sisilina, dan tentu saja aku juga sudah memeriksa foto yang di ambil... ternyata aku menemukan sesuatu.."
" Apa itu? " Jawab Gress yang antusias
" Tidak sia-sia aku mengambil jurusan IT ..., aku bisa menemukan sesuatu yang mencurigakan di foto ini, kau bisa lihat kan? Jika foto ini bukan di ambil dari luar kelas, namun di dalam kelas... yang tidak lain dan tidak bukan.. , ada orang lain di dalam ruangan tersebut selain aku dan Sisilina.., dan satu lagi.. kau bisa melihat sebuah gantungan kunci milik Sherlyn, yang harus kita lakukan adalah jangan sampai gantungan kunci tersebut hilang..."
" Wow... ternyata kau tidak hanya pandai membual ternyata.."
" Owh... tentu saja ... kau baru tau keahlian ku indigo?"
" Sini... aku pijatkan... karena kau sudah berhasil mendapatkan bukti satu" Verlita memijat pundak Teo yang terasa kaku, tentu saja Teo merasa senang dan bangga dengan kemampuan nya, Teo yang sedang berbaik hati tiba-tiba saja memijat pundak Dev yang berada di depan nya, dan tiba-tiba saja di dalam ruangan itu menjadi acara pijat memijat, Gress memijat bahu Verlita.
" Hei... Sex tense.. ada hal yang perlu kau tahu, walaupun gossip mu yang paling tidak masuk akal... tapi.. tentu saja pihak kampus tidak akan diam tentang ini..., ingat jangan pernah menggunakan kekuatan mu, suruh teman-teman mu menjauh dari mu, apapun yang mereka lakukan pada mu.., bahkan mengunakan kekerasan sekali pun, kau tidak boleh menggunakan kekuatan mu.."
" Apa begitu menyeram kan nya?" Tanya Gress " karena kekuatan supranatural tidak bisa dengan mudah di buktikan secara fisik, tentu saja sampai sekarang masih ada nya pertentangan tentang supranatural dan ilmu pasti"
" Karena kau belum pernah merasakan nya..., aku pernah ... dan itu menyakitkan"
" Apa maksud mu?" Semua mulai mendekati Dev dan menatap nya
" Cerita lama.... Ketika semua orang tidak mempercayai mu, bahkan kedua orang tua mu pun menganggap mu gila..., semua percobaan telah mereka lakukan kepada ku... untuk menguji kebenaran terhadap kekuatan ku... ah... inti nya.. jangan pernah mengeluarkan kekuatan mu, sekalipun kau menderita"
"Baik" Untuk pertama kali nya Dev menceritakan seseuatu tentang diri nya yang tidak kami ketahui sama sekali, seperti nya ia juga telah melalui masa-masa sulit dalam hidup nya, karena itu ia juga tidak memiliki teman seperti kami.. yang saling menemukan satu sama lain, dan dalam sekejap Verlita juga terlihat getar karena cerita Dev
"Ok... berarti tinggal diri ku dan Indigo yang harus membukti kan hal itu tidak benar"
" Ada satu cara yang bisa kita lakukan?"
" Seperti nya aku tau maksud mu..."
" Benar... kau harus melakukan tes..... itu hal yang paling masuk akal.. itu jika memang kau tidak keberatan"
" Sebentar... apa Cuma aku yang tidak mengerti di sini? Kenapa kalian tegang sekali ketika mengatakan tes" Tanya Teo yang bingung
"Pada wanita yang sudah dan belum pernah hamil, rahimnya akan sama saja dan tidak mengalami perubahan. Yang mengalami perubahan adalah pintu masuk di mulut rahim (portio), dimana yang pernah melahirkan atau keguguran akan menjadi datar bentuk dari portionya"
" Aku masih tidak mengerti...."
Pletak.... Verlita memukul kuat kepala Teo
" Apa salah ku? Kalian bertiga adalah dokter dan aku adalah IT , jangan salahkan aku jika aku tidak mengerti sama sekali"
" Dasar bodoh... itu sama saja dengan melakukan tes keperawanan.." Lanjut Verlita dan Teo langsung terdiam mendengar nya, Dev dan Teo saling menatap dan menelan ludah, bagi berdua hal itu sangat sensitive untuk di bicarakan, hal pribadi sesorang untuk tetap perawan ataupun tidak.. dan mereka tidak pantas mengetahui nya
Dan karena hal tersebut telah di bicarakan, pikiran mereka berdua akhir nya malah berkelana dalam kecemasan masing-masing, apakah Gress benar-benar masih..... ataupun tidak..., walaupun mereka yakin jawaban nya tentu saja masih.., namun siapa yang tau?
" Ada satu hal lagi yang ingin aku lakukan? Aku harap kalian membantu ku"
" Apa itu?" Verlita menjawab, dan membangunkan kedua lelaki itu dari lamunan mereka
"Aku ingi membaca Michaely sekali lagi... adahal yang ingin aku pastikan... dan memberi nya pelajaran"
Tepat pada hari ini..., sidak di lakukan, lima orang dengan tampang sangar duduk di depan kami, di mana-mana terdengar derap langkah kaki di luar sana, bisa di tebak... para gosipper mulai berkerumun untuk mendapatkan berita terbaru dari kasus ini.
" Jadi.. kita akan memulai sidak hari ini. apakah kalian sudah siap?"
Tentu saja sidak ini akan memakan banyak waktu, Gress bahkan harus mengambil izin dari pekerjaan paruh waktu nya, sidak berjalan hampir 3 jam penuh dan tanpa istirahat. Kelima pengawas berjalan keluar terlebih dahulu, pintu terbuka sangat lebar, dan tentu saja.. kerumunan tersebut semakin ramai dan semakin berisik.
Beberapa jam kemudian setelah sidang, pengumuman besar tertempel di madding dan surat pernyataaan tersebut berisikan tentang ketidak bersalahan ke empat pihak atas isu-isu yang meresahkan kampus, dan kampus akan melakukan sidak terhadap empat wanita yang bersangkutan, hal tersebut membuat Michaely merasa sangat kesal bukan main.
Sebelum sidak di laksanakan, Gress telah membaca Michaely dengan sengaja menyentuh nya di depan tangga, Gress mengorek informasi tentang di mana Michaely mengugurkan kandungan nya dan juga di mana lokasi penguburan calon bayi tersebut, dan tanpa di duga mereka juga melakukan tes DNA terhadap calon bayi tersebut dengan rambut Michaely, hasil nya 99% mengalami kecocokan.
Hasil tes DNA beserta tes keperawanan Gress menjadi bukti yang sangat kuat untuk membebaskan ia dari hal yang tidak di ingin kan, sedangkan Verlita sendiri mengelak atas tuduhan yang dia anggap sangat aneh, ia bahkan membuktikan sendiri dari mana asal mula kekayaan keluarga nya, kekayaan keluarga nya di dapatkan dari kakek dari pihak mama yang memiliki pabrik dan tanah yang sangat luas , dan sekarang ayah nya lah yang menjalankan bisnis tersebut.
Sedangkan Teo memberikan bukti-bukti jika foto tersebut di ambil oleh orang yang berada tepat di dalam kelas tersebut dan tentu saja tas dan tangan sesorang yang ikut terfoto tepat di samping mereka, yang membuktikan bahwa bukan hanya dia yang berada di dalam kelas tersebut, dan jika benar ia memang menahan wanita itu karena wanita itu terus menyerang nya, jika memang pelecahan tersebut terjadi, seharus nya orang yang mengambil foto tersebut dan orang yang memiliki tas seharus nya telah melerai mereka..
Dan ku dengar setelah sidak beberapa kali atas kasus ini , mereka berempat di nyatakan bersalah, namun hukuman terberat di dapat oleh Michaely, di antara mereka berempat tidak ada yang membela Michaely sama sekali, bahkan mereka bertiga bersepakat jika mereka hanya di suruh oleh diri nya dan bekerja di bawah tekanan, sungguh sangat menyedihkan mendengar nya, persahabatan yang di landaskan atas kepentingan diri sendiri.
Ketiga orang tersebut telah menerima hukuman social selama setahun oleh pemerintah , mereka mendapatkan hukuman tersebut karena ikut mendukung pembullyan, tidak bisa di elak kan pembullyan merupakan penyakit jiwa yang gampang sekali menyebar bagaikan virus, sedangkan Michaely entah dengan kekuasaan nya ataupun dengan uang kekayaan orang tua nya, ia terbebas dari hukuman penjara karena terbukti mengugurkan kandungan, namun sebagai ganti nya, ia harus di rawat secara intensif di pusat kejiwaan, karena di anggap mengalami depresi, untuk menjaga nama baik nya, ia di larikan keluar negeri dan melanjutkan nya pendidikan nya di sana.
Sungguh sangat menyayat hati.., mendengar kabar tersebut membuat ku merasa iba dan bersyukur, di balik kemiskinan dan kesialan ku ini, aku masih di kelilingi oleh orang-orang yang benar-benar tulus menyayangi ku ,sahabat terbaik ku yang selalu berada di samping ku , tidak peduli seberapa sial nya diri ku, dan selalu menarik mereka dalam kesialan ku.
Pagi hari itu di tengah ketenangan yang damai, tepat di dalam toko peralatan kedokteran, toko tersebut merupakan toko terlengkap untuk alat-alat praktik kedokteran yang berada di dekat kampus kami, banyak mahasiswa yang mendatangi toko tersebut,terdapat dua orang pria yang sedang berdiri berdekatan, mereka berdua menatap satu benda yang sama, mereka memandang benda tersebut sambil tersenyum,pikiran mereka mulai berkelana memikirkan benda tersebut.
Salah satu dari pria tersebut mengulurkan tangan nya untuk mengambil benda tersebut dan di saat hampir bersamaan, pria yang kedua juga mengulurkan tangan untuk mengambil benda yang sama, tangan mereka saling bersentuhan, ada getaran listrik yang tidak menyenangkan di antara mereka saat tangan mereka saling bersentuhan, mereka langsung mencari tau siapa pemilik tangan itu, dan saling menatap tajam satu sama lain
" Hei... Indigo... aku duluan yang mengulurkan tangan ku"
" Owh... rupa nya diri mu, manusia abstrak. Siapa yang bilang jika kau yang mengulurkan duluan?"
" Kau tidak lihat, tangan ku yang menyentuh duluan?"
" lagi pula seorang seperti mu untuk apa benda tersebut? Kau tidak memerlukan nya"
" Memang nya hanya orang-orang seperti mu yang boleh membeli barang tersebut"
" Baik lah.... Kalau kau bisa menyebutkan nama benda ini, aku akan mengalah pada mu. Bagaimana?"
" Tentu saja semua orang tau nama nya Testoskop..." Jawab Teo dengan tegas dan lantang
" Buah... hahahahaha...., kau memang pelawak yang bagus, pagi-pagi begini sudah membuat orang tertawa. Dengar nama barang ini adalah Stetoskop, karena kau sudah salah... maka benda ini milik ku" Dev mengambil stetoskop tersebut dan berjalan kearah kasir
" Ya... aku tidak pernah bilang jika aku salah, aku akan memberikan nya kepada mu" Teo menarik tangan Dev dan menghentikan nya melanjutkan perjalanan, ia mulai menarik Stetoskop tersebut
" Apa maksud mu, benda ini sudah di tangan ku" Jawab Dev geram, akhir nya aduh pandang pun di mulai
" Maaf.. tuan-tuan.." Terdengar suara penjaga toko yang dari awal telah berada di dekat mereka
" APA?" Jawab mereka serempak
" Anu... jika anda mencari Stetoskop dengan model yang sama, tipe yang sama, kegunaan yang sama dan harga yang sama, kami masih memiliki nya di rak yang tadi.. kami juga memiliki bermacam-macam aneka bentuk stetoskop.., kami masih banyak stok benda yang sama" tentu saja... benda itu masih banyak berjejeran di rak tempat mereka mengambil nya, dan hal yang membuat pelayan toko tersebut bingung kenapa mereka harus memperebutkan barang yang masih banyak?
" Hei... manusia abstrak.. ini untuk mu saja ehem... sungguh memalukan" Dev berdeham sebentar, segera memperbaiki postur tubuh nya tegap dan berjalan keluar karena merasa malu telah memperebutkan barang tersebut.
Ia bahkan tidak pernah membuat keributan dalam hal apapun, namun sekarang dia malah bertingkah seperti anak kecil yang memperebutkan mainan dengan musuh nya, tentu saja Dev memiliki stetoskop nya sendiri dan benda tersebut masih layak pakai.., benda tersebut bukan untuk diri nya, tapi ia ingin sekali memberikan benda itu kepada Gress..., mereka telah memasuki tahun kedua, mereka tentu akan mengunakan Stetoskop dan ia ingin menjadi orang pertama yang memberikan benda yang paling berharga bagi para. Ah.. apa yang ku lakukan? Apakah ini yang di namakan cinta? Sialan.. aku kedahuluan oleh lelaki abstrak tersebut,padahal sebentar lagi aku harus berada di rumah sakit.