"Kapan papa balik ke Indonesia?" Rama yang memulai pembicaraan di antara keduanya. Memecah hening yang ada. Dia menatap wajah sang ayahanda. Jauh lebih sehat dan segar, sepertinya masa penyembuhan sudah benar-benar rampung. Itulah alasan papanya datang kembali ke Indonesia malam ini.
"Sore tadi. Setelah beristirahat di hotel, papa langsung berniat untuk pulang ke rumah. Lagian kamu pasti kesepian sebab tidak ada teman di rumah selama berhari-hari."
Penjelasan dari papanya hanya mendapat anggukan ringan dari Rama. Papanya ada benarnya juga, meksipun dia suka sendiri, tetapi kadang kala sepi melandanya. Membuat Rama harus mau pergi keluar rumah untuk mengusir perasaan semacam itu. Dia tak punya tujuan sebenarnya, hanya berjalan kadang kala menggunakan kuda besi kesayangannya itu untuk menyusuri padatnya jalanan kota. Menghibur dirinya sendiri agar tidak merasa gundah dan gulana. Resah kadang kala seakan mengikat kebebasannya.