Pulang dari berbelanja, Dania membawa beberapa bahan makanan. Dia tak memaksanya sendiri, Dania tidak sepandai itu dalam mengolah makanan. Dia bukan chef, semuanya diserahkan pada sang Ibunda. Dia hanya bisa membantu pergi ke pasar dan membeli semua yang dibutuhkan.
Langkah kaki yang awalnya tegas dan mantap untuk datang kembali ke rumahnya kini mulai memelan kala pandangan matanya menangkap perawakan tubuh yang tak asing untuk Dania. Dia berdiri di sisi pohon besar samping halaman rumahnya. Dari jarak yang cukup jauh, Dania tahu siapa itu. Dia hafal benar dengan tingginya, caranya berpakaian, bahkan dengan caranya berdiri. Itu adalah Faishal. Teman lamanya.
Tunggu, dari mana dia tau rumah Dania yang sekarang?