Gadis itu memandang dengan ekspresi wajah yang sedikit terkejut, tak pernah menyangka jika akan mendapatkan kalimat seperti ini. Nyatanya, Nata belum sepenuhnya bisa mencintai Faishal lebih dari seorang teman. Keadaan memaksa dirinya untuk menerima semua ini.
"Aku ...." Nata menjawab. Namun, tak tahu harus memulai dari mana. Dia tak tahu harus menjawab dengan kalimat apa, takut jika apa yang lepas dari celah bibirnya akan salah, hingga membuat pemuda yang ada di depannya salah paham. Nata tak pandai melakukan itu.
"Aku," ucapnya lagi. Mengulang. Hanya itu ada yang ada di dalam kepalanya.
Faishal tersenyum manis. Mengusap puncak kepala Nata. "Tidak perlu dijawab. Aku hanya ingin mengatakan tujuan aku datang kemari."
Nata diam. Mengangguk.