"Kamu masih mencintainya dan berharap agar dia kembali padamu."
Nata menoleh pada Yuda. Menatapnya.
"Itu kesimpulannya. Jadi Faishal hanyalah pelarian yang tepat untuk menutupi fakta itu bukan?" Yuda tertawa di belakang kalimatnya, sedangkan Nata hanya bisa diam membisu sembari menatapnya dengan tatapan sedikit aneh. Gadis itu mengerutkan keningnya pada akhirnya.
"Bercanda!" Yuda menyentak dengan kalimat ringan yang baru saja dia ucapkan. Pemuda itu mencoba untuk mencairkan suasana di antara keduanya. Jika dibilang siapa yang paling terluka, maka jawabannya adalah tidak ada. Baik dirinya maupun Nata, sama-sama punya luka yang tak bisa diremehkan adanya. Mereka tahu kemana harus pergi untuk menyembuhkan luka yang ada, tetapi nyatanya ego menahan mereka sampai detik ini.