Langkahnya tegas, awan mendung di atas sana menutup indahnya jingga yang seharusnya menggantung agung di atas cakrawala. Dia mengikuti gadisnya lagi. Menyusuri setiap gang untuk sampai ke perumahan elit tempat Nata tinggal, Rama sudah menunggunya di sisi gang, bersembunyi di balik gapura besar. Menyandarkan tubuhnya di sana bersama harapan dia tak terlewatkan waktu Nata pulang ke rumah.
Rama beruntung! Hampir lebih dari 30 menit putaran jarum jam dihabiskan untuk menungging, akhirnya Rama melihat batang hidung Nata terlihat.
Seperti dugaan, Nata selalu saja pulang sendiri. Padahal dia bersama Faishal sebelumnya. Mereka pasti berpisah seperti biasanya. Kini Rama mulai hapal dengan kebiasaan Nata yang baru. Meskipun harinya dihabiskan untuk bersama dengan Faishal kadang kala, tetapi nyatanya dia berakhir seorang diri di penutup hari. Tak seperti saat dia bersama Rama. Dari fajar hingga petang, Rama selalu ada di sisinya. Menemani, memastikan kalau gadisnya pulang dengan selamat.