"Apa salahnya? Nata bukan pacar lo lagi. Dia bukan milik siapapun." Dia punya pembelaan sekarang. Tak mau mengalah. "Jadi gue tidak merebut siapapun dari siapapun, atau merusak hubungan macam apapun. Semuanya benar-benar hal yang wajar sekarang."
Rama menepuk pundaknya. "Lo benar. Untuk itu, gue juga akan melakukan hal yang sama. Berjuang dan memperjuangkan apapun yang ingin perjuangkan." Rama tersenyum aneh. "Jadi mulai sekarang, berhenti untuk datang ke rumah gue dan berusaha untuk akrab." Rama tersenyum seringai. "Lo gak perlu datang ke rumah gue lagi jika itu adalah perintah dari bunda lo. Jika ditanya, katakan saja gue baik-baik saja, kenapa susah sekali untuk berbohong?" Rama tertawa di bagian akhir kalimatnya. "Lagian, Lo gak perlu memeriksa keadaan gue sebab kita bukan saudara lagi. Jadi nikmati saja hidup lo, maka gue pun akan begitu."