Dia menatap bangunan besar yang ada di depannya saat ini. Membuat sebuah pandangan mata yang sayu. Ingin rasanya mengetuk pintu, tetapi Angel tak kuasa. Dia datang dengan bermodalkan nekat, tetapi nyatanya, dia tak benar-benar berani dengan apa yang sudah menjadi keputusannya. Mengahadapi Nata ternyata tidak semudah yang dia bayangkan. Hatinya masih saja ragu, takut kalau dia hanya diusir saja. Dia tahu bahwa Nata masih membencinya. Namun, dia saja yang keras kepala untuk datang kemari. Berpikir bahwa dia punya sedikit waktu untuk berbicara dengan Nata.
Baru saja Angel ingin mengetuk pintu yang ada di depannya, seseorang datang dan membuka pintu gerbang utama. Membuatnya sedikit terkejut, tak menyangka Nata akan keluar pagi ini.
Bukan hanya Angel yang terkejut, tetapi juga Nata. Gadis itu menyambutnya dengan ekspresi wajah yang aneh.