"Nata ...." Alby mencegahnya dengan menarik pergelangan tangan Nata. Dia tak bisa membiarkan Nata pergi begitu saja, teka teki seakan sedang berkumpul di dalam kepalanya. Perihal kedatangan Faishal, remaja jangkung yang cukup menyita perhatian milik Alby. Tak pernah menyangka jika seseorang akan datang dan memeluk Nata. Tanpa kata-kata, seakan sudah saling mengerti satu sama lain, dia membawa Nata pergi dari hadapannya.
"Kita belum selesai berbicara. Aku ingin berbicara sama kamu," katanya melirih. Namun Nata hanya diam, melirik genggaman tangan Alby. Seakan tahu dengan arti pandangan mata yang begitu sini dan ekspresi wajah yang sudah tak bisa dibilang bersahabat, Alby melepaskan genggaman tangannya. Menghela nafas kemudian.
"Aku tahu kamu marah, tetapi setidaknya ...."