Faishal akhirnya menghantarkan Nata pulang ke rumah. Tak mau gadis itu berada dalam kesedihan yang berlarut-larut. Dia tahu, semuanya pasti terasa berat untuk Nata. Faishal tak tahu harus bagaimana, dia tak tahu kisah Nata seperti apa di masa lalu. Juga, dia tak ingin mengorek itu habis, sebab dirinya yakin, itu hanya akan membuat Nata merasakan sesak di dalam dadanya saja.
"Aku benar-benar minta maaf atas semua tudahan itu," ujarnya. Melirih. Menatap Faishal dengan ragu-ragu. Sekarang, dia yang tidak enak hati. Faishal baik padanya, tetapi Nata membuat suasana di antara mereka menjadi buruk. Menuduh Faishal seenaknya saja, tak bertanya terlebih dahulu.
Faishal mengangguk. Mengusap puncak kepala Nata dengan lembut. "Kamu harus traktir aku lain-lain kali untuk permintaan maaf yang sah." Dia tertawa. Mencoba membawa suasana menjadi lebih baik.