Tatapan matanya penuh dengan ketidaksuakaan melihat Nata diperlakukan seperti itu. Tak seharusnya seorang laki-laki berlaku kasar di tempat umum, bahkan sampai harus menamparnya begitu.
"Aku bilang lepaskan. "Dia mendorong tubuh Rama dengan kuat. Menarik lengan Nata dan membawanya berdiri sejajar dengannya.
Rama melirik genggaman tangan keduanya. Erat dan rekat. Tak ada celah di antara jari jemari mereka. Seakan dua pasangan sedang dimabuk cinta dan saling melindungi satu sama lain.
Rama menyeringai. "Kamu siapa?" tanyanya. Melirik Nata yang membuang pandangannya. Mengusap air matanya dengan kasar, tak mau ada yang melihatnya menangis sekarang.
"Kamu pacar barunya?" Rama berjalan mendekati Nata, berusaha untuk mencuri pandangan. Namun, pemuda di sisi Nata menghalangi, memasang badan untuk dirinya. "Minggir … aku mau berbicara dengannya," lirih Rama menatapnya dengan tak suka. Memberi kode dengan Gerakan kepala agar dia minggir, tak menghalangi jalannya.
