Kesan yang khas, dia akan merindukan semuanya jika tahun ini selesai dan hari kelulusan tiba, meskipun singkat, nyatanya dia mengukirkan banyak cerita di sini. Nata menemukan teman baru, kisah baru, dan pengalaman yang baru. Melakukan semua yang tidak bisa dia lakukan di Malaysia dulu. Memang benar, pesona kampung halaman tak pernah mengecewakan.
"Hei." Seorang menyela Nata. Membuat gadis itu menoleh dan memperlambat langkah kakinya. Melihat siapa yang baru saja berbisik di telinganya. Rama, sang kekasih.
"Sudah belajar?" tanyanya berbasa-basi. "Hari ini matematika," katanya lagi. "Gue tau lo pintar dalam hal ini, tetapi tidak salahnya belajar bukan?"
Nata terkekeh. Meraih jari jemari sang kekasih dan menggenggamnya dengan erat. Tujuan mereka berbeda, Nata dan sang kekasih tidak berada di tempat yang sama. Mereka terpisah jika ujian begini.
"Seharusnya aku tanya itu sama kamu, sudah belajar?" Nata memprotes. "Kamu gak pernah belajar bukan?"