Akhirnya Nata menggunakan seragamnya lagi, selepas libur beberapa hari berselang. Dia dan Rama kembali berperan menjadi siswa dan siswi yang berusaha berbakti dan berbudi, meksipun nyatanya tak begitu. Nata memperbaiki Rama, tetapi remaja itu merusak Nata perlahan-lahan. Tidak, bukan dalam artian yang sesungguhnya, itu hanya perumpamaan saja. Nyatanya, mereka bisa mulai mengerti satu sama lain. Berjalan dengan lebih manis lagi.
Keduanya menapaki setiap rerumputan yang ada di bawah mereka. Lapangan yang biasanya terbuka, menerima cahaya matahari dari atas sana, kini mulai tertutup. Sebuah tenda dibangun dengan begitu agung. Katanya, akan diadakan pameran menjelang akhir tahun. Seperti biasanya, seakan menjadi ciri khas sekolah ini. Namun, tidak untuk Nata. Ini adalah kali pertama dirinya mengikuti pameran ini. Suasananya akan jauh lebih dari bayangan Nata. Berharap semua kebahagiannya di puaskan di sini. Tak peduli apapun, Nata hanya ingin menikmatinya besok.