"Kamu selingkuh?"
Farah tersenyum manis. Menarik secangkir teh di depannya. Memainkannya dengan menggoyangkan perlahan. "Bagaimana jika ... papa kamu yang melakukan tuduhan itu?" tanya Farah tersenyum aneh. Menyeruput teh di dalam cangkir.
"Papa selingkuh?" Rama mengernyitkan dahinya. Kalimat itu membuat Farah hanya terdiam. Senyum tipis seakan menjawabnya tanpa ia harus menganggukkan kepalanya.
"Jangan berbohong dan membela diri," ujarnya pada wanita di depannya sekarang.
Farah mengangguk, bukan setuju dengan apa yang dikatakan oleh Rama. Namun, ia sudah bisa menebak itu. Rama tak akan percaya padanya semerta-merta, dia akan tak pernah mau memihak jika tak punya maksud dan tujuan yang pasti. Rama harus punya keyakinan untuk itu.