Angel menarik napasnya dalam-dalam, mengambil aba-aba sebelum akhirnya berbicara. Jujur saja, dia juga tak pernah menyangka bahwa Shanza punya sisi yang begitu menyebalkan untuk dirinya. Dia seorang pengadu! Jika dilihat dan ditelisik dengan baik, maka seharusnya Angel-lah yang marah dan sakit hati. Bukan gadis itu. Jadi, bukan salahnya jika Shanza memilih mengakhiri hidupnya dan pergi terbang ke Surga.
"Dia adalah dalangnya." Angel memulai. Kalimatnya singkat, cukup membuat remaja jangkung di depannya mengerutkan keningnya samar. Tak mengerti tentang itu, apa yang dimaksudkan oleh Angel. Kalimatnya begitu rancu dan tak tentu arah pembicaraannya.
"Dia dalang yang selama ini kita cari-cari." Angel terus meneruskan kalimatnya tanpa Alby tahu apa yang dia maksudkan selama ini.