Seseorang menjadi fokusnya saat ini. Wajah cantik Angel tak bisa menyurutkan emosi yang ada di dalam dirinya. Kemarahan dan kekecewaan benar sudah berada di atas ambang batas kewajarannya. Sekarang Alby punya satu pemikiran yang mengganggu dirinya sejak kemarin malam, pasal Angel orang yang terakhir kali ditemui oleh Shanza sebelum sahabatnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang begitu tragis : melompat dari rooftop bangunan rumah sakit.
"Katakan apa yang lo katakan pada Shanza waktu itu? Kenapa dia sampai menangis malam itu?"
Angel masih diam, menguasai suasana dengan begitu baik. Gadis itu tak panik, meksipun sudah tertangkap basah oleh Alby sekarang. Diamnya seakan sedang mencari alasan terbaik untuk lolos dari kemarahan Alby. "Jika masih diam saja, aku akan membawa ini ke kantor polisi dan—"
"Aku hanya berbicara semua yang ingin dia dengar. Aku hanya mengatakan apa yang menjadi pertanyaan Shanza. Tidak ada yang lain."