Suasana begitu tegang. Nata duduk di kursi, pinggir pintu ruang operasi, tempat Shanza ditangani siang ini. Beberapa jam yang lalu, tubuh gadis malang itu digotong masuk ke dalam ruang operasi, berharap ada secercah cahaya terang untuk harapan Nata sekarang. Tak semua korban jatuh dari lantai atas akan meninggal saat itu juga. Setidaknya, mereka bisa berjuang untuk tetap hidup selepas itu. Itulah yang diharapkan oleh Nata sekarang. Dia ingin Shanza kembali bangun dan bertemu dengannya selepas ini. Ingatan buruk Nata masih membelenggu suaranya. Nata belum mau berbicara apapun.
Nampak dari kejauhan, seseorang berlari melalui lorong rumah sakit, menuju ke tempat Nata dan Rama berada. Ruang tunggu untuk pasien yang sedang dioperasi.