Jajaran miniatur cantik menyita fokus Nata. Gadis itu tak henti-hentinya menatap apapun yang ada di sekelilingnya sekarang. Mengagumi itu dengan senyum manis yang menandakan kebahagiaan dan kepuasannya. Rama tidak salah membawanya kemari. Sepanjang jalan Nata bertanya ini itu pasarhadiah apa dan buah tangan seperti apa yang harus ia bawa untuk menemui Shanza besok. Berkunjung ke rumah sakit menjemput temannya yang sudah sembuh. Rama tak bisa berkata apapun. Bukannya Tak mau menjawab keluh kesah sang kekasih, dia sendiri pun tak tahu sebab Rama tidak pernah mengunjungi siapapun yang ada di rumah sakit sebelum ini kecuali mendiang ibunya.
--dan di sinilah Rama membawa Nata. Arkan Gadis itu untuk memanjakan mata dan relaksasikan syarat-syarat yang ada di dalam otaknya selepas hampir satu minggu melawan ujian yang terasa mencekik dan membebani.