"Rama!" Nata menepuk pundak sang kekasih yang berjalan santai menyusuri lapangan sekolah. Ini jam pulang, wajar saja jika Rama berjalan ke arah parkiran belakang sekolah.
"Cih, seharusnya terkejut." Nata berdecak ringan. Merajuk kala Rama tak memberi respon sesuai yang ia duga. "Kamu pernah terkejut sebelumnya?" tanya gadis itu berbasa-basi. Berjalan beriringan dengan Rama yang tiba-tiba saja merangkulnya. Membawa tubuh Nata mendekat padanya. Tak peduli banyak pandangan yang menatap ke arahnya sesekali. Toh juga, dia sudah kebal dengan berbagai macam cacian dan rumor buruk. Rama bisa mengatasi itu dengan mudah.
"Ngomong-ngomong, lo mau kemana siang ini?"
"Beli sesuatu untuk Shanza." Nata menjawab dengan antusias. Kalimatnya terdengar nyaman masuk ke dalam lubang telinga Rama. "Shanza perlu suasana baru, bukan? Aku akan beli beberapa hadiah seperti hiasan meja atau semacamnya. Katanya itu bisa membuat suasana baru dengan ini."