"Apa yang buat lo resah begini?" Rama menyela langkah keduanya. Ringan ayunan kaki membelah jalan setapak di bawah mereka. Nyatanya, Rama mengajak Nata ke taman belakang sekolah. Tempat ini jauh lebih baik ketimbang perpustakaan yang hanya berisi jajaran buku dan rak besar di sekitaran mereka. Udara dan suasana di tempat ini akan sedikit membuat Nata lega, mampu bernapas melepaskan semua yang mengganjal di dalam hatinya.
"Karena Rama akan kembali?" tanyakan lagi. Ia menarik tubuh Nata untuk duduk di atas kursi panjang bawah pohon bersamanya. Tak hanya ada mereka, lalu lalang orang datang tetapi tak begitu ramai. Hanya orang-orang tertentu saja yang akan datang menghabiskan waktunya di sini.
"Sepertinya pria yang kemarin adalah Rama," ucapnya berterus-terang. Kalimat singkat itu membuat sang kekasih menatapnya dengan teduh.