Nata membuka pintu kamar mandi. Suara gemercik air menghilang, menandakan dirinya selesai membasuh diri. Nata melirik jam dinding yang menggantung di sudut ruangan. Pukul tujuh tepat. 1 jam lalu didinya dan Rama bertemu, tetapi Nata kokoh untuk segera kembali ke rumahnya. Selepas itu, Rama tak ada kabar. Ia tak mengirim pesan pada Nata. Seakan semuanya hilang begitu saja. Namun, ia tak mau ambil pusing. Toh juga, dirinya masih butuh waktu untuk sendiri. Menyelami semuanya. Memahami keadaan untuk bisa menjadi dewasa. Nata ingin berteman dengan masalah yang datang padanya sekarang ini. Meskipun ia tahu, itu semua adalah hal yang sia-sia saja.
Suara pintu diketuk. Menyita perhatian Nata. Gadis itu lantas berjalan mendekat dan membuka pintunya.
"Mama?" Nata menatap wanita di depannya. "Ada apa?" tanyanya. Mamanya tak membawa nampan berisi segelas susu, juga tak ada makanan ringan atau camilan untuk menemani dirinya belajar makan ini. Tujuannya bukan untuk itu. "Ada yang salah, Ma?"