Pagi yang damai. Kiranya begitulah yang dirasakan oleh Nata sekarang. Malam yang baik, menutup harinya. Ia akhirnya mengatakan pada Rama, bahwa dirinya mulai menyukai remaja jangkung itu. Nata tak habis pikir dengan keberanian yang tiba-tiba saja datang padanya. Namun, berkat itu, ia bisa pulang dengan hati yang lega dan langkah yang ringan. Nata tak pernah menyangka bahwa dirinya bisa melakukan hal yang begitu mengejutkan seperti ini. Selama ini ia selalu menutup rapat-rapat pintu hatinya. Tak membiarkan siapapun melangkah masuk, bahkan mendekatinya. Luka sebab masa lalu terkadang masih jelas di dalam ingatannya.
Nata memandang jauh di depannya. Seorang remaja jangkung sibuk dengan aktivitasnya sekarang. Wajah dan perawakannya benar tak asing untuk Nata. Dia adalah Alby Aditya. Selepas memastikan bahwa itu benar-benar Alby, Nata lantas berjalan mendekatinya. Bermaksud untuk menyapa dan memulai pembicaraan.