Dalam beberapa hari Rafael mulai kembali ke perusahaan, semuanya bisa dikatakan lancar. Selain karena adanya sang asisten yang membantu dalam mengingat nama dan wajah dari petinggi penting di perusahaan itu, Rafael sendiri berhasil menunjukkan potensi dan bakat besar di dalam dirinya.
Siapa yang bisa seperti pemuda itu? Bahkan saat kondisi kesehatannya tak terlalu baik seperti ini, saat dia kehilangan seluruh ingatan yang membuatnya krisis identitas, namun bukan berarti semua itu membuatnya kehilangan kemampuan otaknya yang brilian. Ia tetap mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan yang diberikan kepadanya. Tentu saja dengan dampingan Luna serta pengawasan khusus dari Gino.
"Aku selalu tahu kalau Rafael itu sangat jenius – di mana aku sering iri karena hal itu. Namun tetap saja ini membuatku kaget. Bagaimana mungkin di tengah keadaannya yang amnesia… dia tetap bisa memimpin perusahaan dengan sangat baik? Bukankah ini luar biasa?"