Maka hari yang dinantikan pun tiba.
Pagi ini Luna bangun lebih awal dari biasanya. Dia bahkan juga lebih bersemangat dari biasanya, saat berjalan menuju kamar sang tuan muda.
Seperti biasa, dia mengetuk pintu sebanyak dua kali sebelum kemudian membukanya. Di mana lagi-lagi yang ditemuinya adalah hal yang sama. Sosok tampan itu tampak tidur dengan nyaman di atas tempat tidurnya yang lebar. Tentu saja dengan bagian pundak yang cukup terekspos karena tidak memakai atasan.
Luna berjalan dengan hati-hati ke arahnya.
"Selamat pagi, Tuan Muda. Ini sudah saatnya bangun. Terutama karena pagi ini Anda kembali bergabung dengan perusahaan."
Rafael bergeming. Dia tak langsung terbangun.
"Tuan Muda? Selamat pagi. Sudah saatnya untuk bangun."
Di saat itulah Rafael akhirnya mulai menunjukkan reaksi. Dimulai dengan gerakan samar, suara lenguhan rendah, hingga akhirnya kelopak matanya pun terbuka. Kedua mat aitu lalu beralih pada Luna yang setia berdiri di samping tempat tidur.
