"B-Bukan begitu maksud saya, Tuan Muda." Luna mengatakannya dengan panik. Langsung menyesali perbuatannya tadi. "Saya tidak marah pada Anda. Mana mungkin? Saya tidak selancang itu."
"Trus tadi apa maksudnya? Kamu jelas baru mengomeli saya."
"T-Tidak. Tidak sama sekali. Saya hanya menjelaskan pada Anda kalau saya tidak mungkin lari seperti yang Anda tuduhkan. Karena… karena ini adalah pekerjaan impian saya. Sehingga tidak mungkin saya akan meninggalkannya begitu saja."
Salah satu ujung bibir Rafael terangkat. Ia kemudian menganggukkan kepala. Walau sebenarnya cukup lucu melihat kepanikan di wajah Luna, namun dia tak ingin menggoda perempuan ini lebih jauh. Itu hanya akan membuang waktunya.
"Tapi kenapa kamu malah menemui Gino di ruangannya? Aku memang menyuruhmu menungguku sampai Serra pergi, namun tentu saja nggak bermaksud terlalu lama sampai kamu mati bosan."