Tok! Tok! Tok!
Pintu mewah berwarna putih dengan gagang pintu yang berwarna emas itu langsung terbuka, menampilkan sosok pria yang menggunakan kemeja berwarna biru muda dilapisi jas berwarna navy.
Sean tersenyum tipis pada Fizi sebelum akhirnya menundukkan kepalanya, tanda hormat. Harap-harap dirinya langsung disuruh masuk, namun beberapa detik selanjutnya Sean hanya diam dan ia merasakan hawa panas dan menusuk, merasakan tatapan tajam Fizi itu mengarah padanya.
"Datang seenaknya, pulang jam 12 siang, dibayar lima puluh ribu sehari, enak sekali hidup kamu itu."
Deg!
Sean mengakui kalau dirinya saat ini terlambat datang ke rumah Bu Darmi, namun ia tak menyangka bahwa Pak Fizi akan berbicara seperti itu padanya. Jujur saja dirinya sakit hati, namun Sean berusaha untuk menutupi itu.
"Siapa, Pa?"
Darmi datang dari dalam rumah dan berjalan menuju Fizi, wanita itu tersenyum saat melihat Sean datang. "Eh, Sean? Ayo, masuk!"