"Kalau kamu suka sama dia, terus deketin. Mama akan dukung kamu," Darmi berbisik di telinga Geladis, membuat gadis itu langsung terlonjak kaget. Geladis langsung menoleh dan mendapati mamanya sedang duduk di sampingnya.
Kedua bola matanya membulat, apa jangan-jangan sudah sejak tadi mamanya itu duduk di sini dan menyaksikan dirinya yang tengah mengamati Sean? Ah, Geladis benar-benar malu.
Yup, Darmi masih di sini—duduk di gazebo, lebih tepatnya di samping anak gadisnya yang tengah melamun sembari menatap Sean. Wanita itu tersenyum penuh arti, anak gadisnya ini memang sudah besar.
"Sudahlah, Ma. Geladis mau ganti baju dulu."
Darmi menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak gadisnya sekaligus anak bungsunya. Geladis berjalan seraya menghentak-hentakkan kakinya, namun pandangannya masih mengarah pada Sean.
