Ana naik ke dalam kereta dan melihat Arlen duduk dengan nyaman. Di seberangnya, seekor burung elang berdiri di atas tempat duduk. Burung elang itu menengok ke arah Ana yang masuk ke dalam kereta. Ana memandang burung itu dan menaikan alis matanya heran, elang itu memiliki warna bulu yang berbeda dengan elang biasa. Bulu di sekitar kepalanya berwarna putih dengan ujung-ujung berwarna hijau, dan di bagian sayap burung yang berwarna coklat kehitaman terlihat semburat warna kehijauan. Arlen memperhatikan Ana yang menatap elang itu sejenak.
"Oh, jangan khawatirkan elang itu, duduk saja."
"Apa burung itu peliharaanmu?" tanya Ana sambil duduk di samping burung elang yang bergeser mendekati dinding kayu kereta.
Arlen menangguk acuh tak acuh.
"Apa elang itu jinak?"
"Tentu saja."
"Burung itu memiliki bulu yang indah, boleh aku menyentuhnya?"