"Ternyata itu adalah ulah proyektor ilusi. Beberapa hari kita kejebak di hutan gara-gara itu. Aku bawa buku Papa yang dari ruang kerja itu, sedikit membantu. Tempat itu juga dikelilingi pagar listrik." Claretta melanjutkan ceritanya lada ayahnya.
Crish nampak serius menyimak cerita Claretta selama di Gunung Cikuray. Ia juga tak menyangka kalau kejadiannya akan seperti itu.
Buku yang dimaksud Claretta adalah karangan ayah Brixton yang dulu bekerja juga di CERN. Tapi, ia terbunuh dalam pertentangan ras hitam dan ras putih.
"Jadi, kamu bawa buku itu dan hasilnya banyak ditemukan di Gunung itu?" tanya Crish penasaran, setelah Claretta menyelesaikan ceritanya hingga bisa pulang kembali ke rumah.
"Iya, Pa," jawab Claretta singkat. Ia menatap ayahnya penuh selidik. Menerka-nerka kiranya apa yang sedang dipikirkan ayahnya.
Raut wajah Crish mengeras. Ia sepertinya sedang memikirkan sesuatu yang berat.
"Ada apa, Pa?" tanya Claretta penasaran dengan isi pikiran ayahnya.