"Bentar lagi," ucap Matteo dengan suara berbisik.
Mereka terus terus berjalan hingga ada di samping sebuah pohon besar yang sudah sangat tua.
"Nah, kalau enggak salah di sini aku kesetrum," ucap Matteo. Ia ingat betul berdiri di samping pohon itu dan mendengar percakapan orang-orang itu dengan sangat jelas.
Kawan-kawannya heran, sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah hutan seperti yang lainnya. Tak ada yang berbeda.
Penasaran dengan keberadaan pagar listrik tersebut, Agus menyentuhkan tangannya.
"Aw!" pekik Agus dengan keras karena benar ada pagar listrik di sana.
"Kalian sadar enggak sih, selama di sini kita enggak nemuin hewan satupun. Bahkan jangkrik juga enggak ada," tutur Matteo yang tadinya berpikir menggunakan serangga untuk mengetes keberadaan pagar listrik tersebut.
"Iya juga ya," ucap Helin yang baru saja sadar dengan apa yang diungkapkan Matteo.