Crish mendengarkan obrolan istri dan juga anaknya, yang melalui telepon. Ia tak banyak bicara, ia percaya kalau Claretta bisa melewati semuanya dengan baik.
"Ternyata Claretta aman-aman saja di sana, dia tadi sudah berada di kamar, dan siap untuk istirahat," ungkap Allice kepada suaminya. Matanya terlihat begitu berbinar, seperti seorang gadis yang baru saja mendapat telepon dari kekasihnya, tetapi ini lebih dari itu, Allice mendapat telepon dari anaknya.
"Syukurlah kalau begitu, Papa bilang juga apa, Claretta pasti bisa, Bi Ijah dan keluarganya pun pasti ikut menjaga. Ia akan tahan dengan keadaan apapun, dan bagusnya dia memiliki pengalaman tentang kehidupan di pedesaan," tutur Crish menjelaskan kepada istrinya, agar ia juga tidak terlalu khawatir dengan apa yang dilakukan oleh Claretta.
"Iya, mungkin aku memang terlalu khawatir," ujar Allice yang kini hatinya lebih tenang, karena baru saja menelpon Claretta.