"Eh iya, habis berapa kamu kemaren beli kaset kayak gini, kan masih mahal?" tanya Mela penasaran. Biasanya dia yang rajin mengoleksi kaset seperti itu, hanya saja dengan menyisihkan sebagian dari uang jajannya.
Itupun ya harus memerlukan waktu yang lama, tidak seperti Claretta yang seminggu bisa membeli beberapa yang ori. Bahkan terkadang Mela membeli kaset yang bajakan. Meskipun begitu, ia juga kadang merasa bersalah, karena membeli kaset murah seperti itu. Tapi untuk kantongnya yang memang tidak tebal harga kaset bajakan itu pun cukup mahal.
Mereka menonton sambil sesekali mengobrol hal lain, atau membicarakan film drama yang baru saja mereka tonton, Claretta jadi mulai tertarik dengan dunia wanita yang diajarkan oleh teman-temannya itu, mulai dari memakai baju-baju berwarna terang, bahkan sampai sikapnya yang biasanya tomboy pun kini menjadi lebih feminim.