"Oh, eh, hai, Retta, apa kabar? Gimana liburannya?" tanya Matteo dengan salah tingkah.
Selama tak ada Claretta ia sering bertanya tentang kepulangannya pada Santi dan kawan-kawan. Tapi, memang mereka juga tak tahu. Sehingga tak bisa memberi jawaban pasti.
"Baik, kamu gimana?" tanya Claretta yang juga jadi kikuk.
"Baik juga," jawab Matteo singkat. Matanya masih berbinar melihat kehadiran Claretta di kelas itu.
Bahkan Santi, Mela, dan Sofi pun saling senggol melihat Matteo yang sampai segitunya suka pada Claretta.
'Sadar Matteo, lu enggak bisa bersatu sama dia!' bentak sisi hati dari Matteo.
Ia sadar Claretta siapa dan dirinya siapa.
"Em, kalau begitu selamat kuliah lagi. Aku seneng kamu ke sini lagi," ucap Matteo dengan tak jelasnya.
Ia lalu kembali ke tempat duduknya. Merutuki kebodohannya karena tadi ia seperti orang bodoh saat bertemu Claretta. Ia memang gila karena Claretta, tapi tetap tak berani memperjuangkan cintanya.
