"Oh," jawab Claretta singkat sambil tersenyum tipis. Ia tak tahu harus bicara apa lagi dengan orang yang dirasa asing olehnya.
"Ke fakultas bareng, yuk," ucap Imam yang ingin jalan bersama Claretta.
"Memangnya kita satu fakultas, ya?" tanya Claretta, ia benar-benar tidak ingat soal fakultas Imam.
"Enggak sih, cuma ya searah aja, ke sana, kan." Imam menunjuk ke samping mereka.
Di sana ada fakultas yang berdiri kokoh. Itu merupakan fakultas Claretta dan dua bangunan di belakangnya barulah fakultas Imam.
"Iya, ya udah yuk," ucap Claretta sambil berjalan di samping Imam dengan sedikit jarak.
Ia risih jika harus terlalu dekat, apalagi ingatannya belum benar-benar pulih dan mengingat Imam sepenuhnya.
"Kamu sudah sehat?" tanya Imam basa-basi.
'Kenapa gue nanya kayak gitu, sih. Garing banget,' gerutu Imam dalam hati. Ia memang tak pandai soal mendekati wanita.
"Ya, beginilah, seperti kelihatannya," jawab Claretta dengan dingin.