"Andai semua ini bisa di ulang," batin Yunki.
Yunki menutup keran air dan kembali bercermin, ia juga menyentuh pipinya sendiri.
"Sekarang aku sudah menjadi suaminya Yuna tapi kenapa masih selalu ada bayang-bayang Yura," batin Yunki.
Cukup lama Yunki berada didalam kamar mandi, setelah itu. Yunki keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di sampingku.
"Sayang," panggilku setelah melihat Yunki sudah ada di sampingku.
"Apa sayang?" Yunki mengecup keningku.
"Pasti marah ya?"
Aku langsung berpindah duduk menjadi duduk di pangkuannya Yunki, aku menatap Yunki dengan tatapan tajam dan menyentuh kedua pipinya.
"Marah? Marah kenapa?" Yunki mengulang ucapanku.
"Karena besok aku mau rapat dengan..."
"Aku percaya padamu dan aku yakin kamu tidak ada hubungan apapun dengannya!" Yunki mencoba tersenyum lalu mengecup bibirku.
Walaupun Yunki percaya padaku, tapi tatapan matanya sangat terlihat kalau dia masih belum mempercayai diriku dan masih meragukan diriku.
