Di saat suasana yang tenang di sekitar istana Panglima Yuna dan Panglima Yuan Ru sedang mendiskusikan sesuatu perihal tugas utama mereka, namun selepas dari itu mereka juga membicarakan tentang Xiugo.
"Panglima Yuan Ru, apakah ada yang anda pikirkan selain tugas utama kita?" tanya Yuna.
"Ya, begitulah... Aku masih tidak bisa menemukan titik jelas terhadap Xiugo." ucap Yuan Ru sambil menyeduh kopi.
"Emmm...dia memang salah satu player yang aneh."
"Tadi pagi aku sempat bertarung dengannya."
"Bertarung!" ucap Yuna kaget.
"Ya, bukan pertarungan sungguhan hanya sekedar mengetes ke mampuannya."
"Terus apa yang anda temukan!?"
"Hasil nya sangat berbeda dari yang aku lihat beberapa hari lalu." ucap Yuan Ru menatap ke langit.
"Kemarin saat aku sedang sekarat dalam melawan Oskar, dia datang dengan percaya diri bahkan kekuatannya lebih kuat dari aku."
"Namun sekarang tadi pagi aku melihat dia lebih lemah dari player selevelnya, aku heran seorang yang overpower bisa menjadi lowpower dalam waktu singkat." jelas Yura.
"Apakah panglima sangat yakin dengan kemampuan nya yang barusan?" tanya Yuna lagi meyakinkan.
"Ya, aku lebih dari yakin kalau kekuatannya yang ia keluarkan tadi pagi itu adalah kekuatan maksimal nya dan juga batas kekuatan lvl nya."
"Jika Xiugo tidak bisa kembali menjadi dirinya yang perak itu, aku takut sakte sakte yang di bawah aliansi Oskar akan dengan mudah membunuhnya."
"Emmm..."
Mendengar perkataan Panglima Yuan Ru barusan membuat Yuna terlihat murung dan sedih dia sendiri sadar jika yang di katakan Panglima Yura barusan terjadi. Maka ia sendiri pun bahkan dengan bantuan beberapa master kelas S tidak akan bisa menolong Xiugo.
Di asrama akademi...
Sudah lebih dari 10 menit berkeliling mencari no kamarnya akhirnya Xiugo berhasil menemukannya, dengan pelan membuka pintu kamar sudah tercium jelas bau debu debu yang beterbangan keluar dari sela pintu.
"Uhuk, Uhuk...nampaknya kamar ini sudah lama tidak di rawat lagi."
"Baiklah biar ku bersihkan sedikit." ucap Xiugo mengambil sapu dan alat pel.
1 jam 30 menit kemudian...
"Akhirnya bersih juga."
Tak lama kemudian setelah Xiugo selesai membersihkan kamarnya, muncul lah sepasang kaki dengan sepatu berkilau di terpa sinar.
Seketika di lihat lebih jelas pemilik sepatu itu adalah seorang laki laki berambut merah muda ke unguan, dengan bola mata lavender.
"Ah, cowok yang ganteng sekali."
"Ganteng atau cantik ya." gumam Xiugo terpesona.
Dengan pandangan sayu dia pun melihat ke sekeliling sudut kamar yang mana telah bersih dan rapi, "Ah, sepertinya aku telah di bodohi oleh pak tua itu, katanya kamar ini sangat berantakan dan jelek."
"Apa orang ini yang barusan membersihkannya." gumam nya sambil menatap ke arah Xiugo.
"Hey kau, ku lihat kamu sangat ahli dalam hal kebersihan jadi karena kita akan menjadi teman sekamar."
"Maka kebersihan tempat ini akan di urus olehmu dan aku akan menerimamu di kamar ini, namun..."
"Namun sebelum itu aku akan membuat peraturan di kamar ini; pertama, kamu dilarang membawa anak perempuan atau laki laki di kamar ini tanpa se izin dariku."
"Kedua, kamu tidak boleh tidur ngorok saat malam. Dan yang terakhir kamu tidak boleh telanjang atau masuk kamar saat aku ganti baju."
"Apa kamu paham!" ucap nya dengan tegas.
Entah mengapa perkataan nya barusan membuat Xiugo merasa kesal seolah olah seekor anjing memerintah kucing, "Sebelum aku menjawabnya, mengapa kamu berkata begini seolah olah meremehkanku!" ucap Xiugo dengan pandangan tajam.
"Masa bodoh dengan pujianku tadi terhadapnya, seorang yang memiliki wajah tampan dan segalanya seolah olah bisa menindasku yang lemah ini," gumam Xiugo menggeramkan gigi.
"Cih, bukan maksudku begitu tapi bukankah itu memang benar aku dan kamu lebih tinggi aku lvl nya."
"Lvlku adalah 13 Warrior, sedangkan kamu hanya lvl 10 tanpa job..." ucapnya remeh.
"Masa bodoh dengan lvl, aku lah yang membersihkan tempat ini dan kamu hanyalah orang yang baru datang!" sahut Xiugo dengan marah.
"Lalu, apakah kamu mau bertarung denganku untuk menentukan siapa yang punya hak untuk kamar ini?"
"Sepertinya itulah jalan keluar nya!"ucap Xiugo dengan mantap.
Di alun alun lapangan...
" Hey liat tu ada dua orang pria ganteng mau berkelahi. "
" Oh ya betul, kira kira siapa yang menang ya! "
" Kau majulah sini! "ucapnya mengacungkan telunjuk.
" Dasar kau!!! "
Xiugo pun berlari ke arah nya dan melencarkan beberapa pukulan, karena perubahan sisi yang terjadi pada Xiugo membuatnya tidak bisa ingat pola serangan yang biasa ia lakukan. Akibatnya serangan Xiugo menjadi amburadul dan tidak bearah.
"Dasar bodoh, memang pantas untuk disebut sampah bahkan tidak memiliki pola serangan yang benar." ucap nya.
BRAAAAK!!!
Dia pun akhirnya berhasil memukul Xiugo dengan keras sampai membuatnya terbaring di tanah. "Cih, baru satu pukulan kau sudah terbaring seperti ini."
"Ingat ya pecundang, aku masih belum menggunakan pedang besarku."
Xiugo pun bangkit lagi dan memancarkan serangan bertubi tubi padanya, namun hasilnya masih tetap sama dengan sebelumnya dan akhirnya dia pun tersyungkur di tanah lagi.
"Sial, apakah aku akan kalah kali ini hp ku tinggal 20%"ucap Xiugo ke sakitan.
"Eh, aku tidak tau dia selemah ini aku baru memukulnya berapa kali sudah di ujung sekarat."gumam nya agak terkejut.
Tak di sadari tiba tiba sebuah benda berukuran besar terbang ke arah nya, namun Xiugo yang menyadari itu secara instan langsung mendorongnya ke sisi lain," AWAS!!! "
BRAAAAK!!!
Benda itu pun jatuh mengenai kepala Xiugo, tak di sangka yang di kira nya akan jatuh mengenai nya malah di selamatkan oleh Xiugo, "Hey, kamu tidak apa apa!?"
Pandangan Xiugo pun mulai buram dan berkunang kunang dan akhirnya ia pingsan bertompang di dada pada laki laki itu, "Aneh cwok ini kok baunya wangi..." gumam Xiugo perlahan pingsan.