Chereads / GODS LAND / Chapter 14 - Bab 14.PESONA REMBULAN

Chapter 14 - Bab 14.PESONA REMBULAN

Di suatu malam yang tenang para murid memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beristirahat dan mengembalikan stamina mereka untuk ujian besok hari, terlihat jelas Xiu Long sedang merapikan kasur nya untuk mulai tidur lebih awal namun ketika ia ingin tertidur ia terdiam melihat tempat tidur Xiugo yang hanya bersediakan tikar kering.

Dalam enak nya murid murid tertidur dalam keempukan kasur mereka, tidak bagi Xiugo yang hanya tertidur dengan seadanya. Mau bagaimana lagi walau fasilitas akademi yang terjamin tapi tetap tidak luput juga dari iuran bulanan.

Karena Xiugo memutuskan untuk hidup mandiri maka dia tidak ingin di bantu oleh siapapun, walau sebenarnya panglima Yuna dan Yuan Ru sudah menjamin akan kelangsungan Xiugo di akademi tetap saja ia menolak, bagi Xiugo dia tidak bisa harus bergantung dengan orang lain terus, dan juga ia tidak suka selalu berutang budi, baginya ini akan menghambat perkembangan nya.

"Loh, kemana Xiugo pergi? Biasanya ia tidur lebih awal." ucap Xiu Long.

Ketika Xiu Long keluar dari akademi dan berjalan jalan sebentar mencari Xiugo, terdengar suara seruling yang sangat indah menarik perhatian nya.

"Wah, siapa yang menyanyikan lagu ini?"

"Ini lagu Dinasty Huanwry yang tidak terdengar bebrapa puluh tahun silam."ungkap Xiu Long.

Dinasty Huanwry adalah Dinasty yang dulu nya sangat jaya dan hebat dalam hal sastra bahkan banyak di antara mereka adalah seniman beladiri yang memiliki spirit melodi yang menghipnotis telinga pendengar nya.

Karena penasaran siapa meniup seruling sebagus ini Xiu Long pun berjalan mengikuti arah suara berasal, semakin ia berjalan semakin dekat asal suara itu.

Ketika Xiu Long menyisiri semak semak terlihat jelas seseorang sedang bersandar pada sebuah pohon besar sambil meniup seruling yang mana asal suara seruling itu berasal darinya.

Lentikan jari yang indah di setiap lubang seruling, di temani puluhan kunang kunang serta pantulan bayangan bulan yang terlihat terang di bawah air membuat siapapun terpesona di buat nya, terlebih lagi Xiu Long yang terdiam tidak bisa berkata kata karena tau yang duduk bersandar itu adalah Xiugo dengan wajah berseri di timpa cahaya bulan.

"Hey, kamu mau berapa lama berdiri di situ terus ayok sini." ucap Xiugo yang masih memainkan serulingnya.

Xiu Long pun kaget seketika karena tau bahwa Xiugo mengetahui kehadirannya, ia pun perlahan berjalan mendatangi Xiugo dengan wajah memerah tertunduk malu.

"Duduklah sini, mengapa kamu belum tidur?" tanya Xiugo.

"A-apa maksudmu bertanya begitu," sahut Xiu Long terbatah batah.

"Emmm...lupakan saja, anggap saja aku tidak bertanya."

"Duh, mengapa aku berkata begitu padanya. Apa yang terjadi padaku,"gumam Xiu Long dalam hati.

" Sebenarnya aku ingin berterima kasih karena kamu yang telah mengobatiku kemarin ketika aku pingsan saat latihan,"ungkap Xiugo mengejutkan Xiu Long.

"Kalau tidak karenamu mungkin aku tidak akan bisa berbuat apa apa."

"Dasar bodoh..."

"Mengapa hati ini sulit sekali untuk mengatakan maaf." gumam Xiu Long sambil duduk terduduk memeluk lutut.

Tak terasa malam pun semakin larut dan tak sadar Xiu Long larut dalam melodi seruling sampai tertidur bersandar di pundak Xiugo.

"Emmm...dasar cwo yang unik."

Dengan perlahan Xiugo pun mengangkat dan menggendong Xiu Long ke asrama. Sesampainya di sana ia baringkan Xiu Long di kasurnya.

Di salam laut pengetahuan Xiugo....

"Emmm....nampaknya kamu menyukai sesama jenis ya, hehehe."ucap Xiugo berambut perak.

"Apa maksudmu!?" jawab yang berambut hitam dengan sinis.

"Janganlah menyangkal bodoh, kamu itu tidak lebih dari perwujudan dari diriku yang kesepian, dan tidak memiliki teman."

"Namun sekarang kulihat kamu mulai merasakan ke hangatan yang berbeda, kan?" tanya Xiugo berambut perak.

"Cih, jangan samakan aku dengan dirimu setidaknya aku tidak sebodoh dirimu yang mati karena di khianati pacar dan sahabatmu sendiri!"

"Walaupun begitu haruskau tau, mau kau sededam apapun atau sebenci apapun kamu dengan seseorang tetap saja kamu tidak akan bisa hidup sendiri. Jika bukan begitu maka kamu tak akan tau bagaimana cara mengetahui makna nya hidup." tegas Xiugo berambut perak.

"..... "

Besok pagi...

"AAAAAAAAAAAA!"

"Aku terlambat lagi, sial banget sih aku!" ucap Xiu Long.

Ketika Xiu Long menoleh ke kasur Xiugo di dapati nya Xiugo telah berangkat lebih pagi tanpa membangunkan nya"Cih, dasar orang yang tak bersifat setia kawan! "

" Tapi ngomong ngomong bagaimana caranya aku sampai ke tempat tidur ini, bukan nya aku..."

"Aaaaaaaaa,buang buang waktu aku harus secepatnya berangkat ke akademi...tapi..."

KRUUUUUKKKK!!!!

"Belum makan, aku laper." ungkap Xiu Long memegang perutnya.

Ehc!

Tak di sangka ketika Xiu Long berdiri dan melihat ke atas meja ada sebuah makanan yang sudah di hidangkan, entah siapa yang membuat nya tapi baunya sungguh harum dan ketika Xiu Long mengangkat mangkok sup itu ia menemukan sebuah secarik kertas yang bertuliskan.

"Ku siapkan sup ini untukmu, maaf aku tidak membangunkanmu tadi karena kamu tertidur sangat pulas tampak kelelahan.

Jangan terlambat berangkat ke akademi...

Xiugo"

"Aaah, bajingan itu..." ucap Xiu Long sambil meremas kertas dengan muka memerah.

Di akademi...

"Hari ini kalian akan berlatih dengan menggunakan senjata, kalian bisa pilih senjata yang ada di sini."

"Dan coba lah kalian menghancurkan batu itu dengan senjata tersebut!"pertintah Martin sambil menunjuk ke sebuah batu besar.

Senjata yang di maksud adalah satu pedang besar, dua pedang biasa, busur panah, tongkat sihir dan dua buah kunai, semua murid pun berjalan dan mengambil senjata yang di pilih mereka bagi Xiu Long dia mengambil sebuah dua buah pedang karena mungkin tipe warior dia adalah dual Sword bukan warior jenis soldier yang biasanya mekai senjata tipe besar.

Sedangkan Xiugo malah terdiam tidak memilih senjata nya, bukan maksud apa apa hanya saja system nya menolak Xiugo menyentuh semua jenis senjata yang ada di sana.

"Xiugo kamu masih belum menemukan senjata yang cocok untukmu ya?" tanya Xiu Long.

"Ah ya, aku bingung ngambil yang mana karena senjata di sini tidak ada yang cocok padaku."

"Kamu tidak bisa begitu Xiugo, kamu harus dapat menggunakan senjata jika tidak maka kamu akan gagal mengikuti ujian hari ini." ungkap Xiu Long serius.

"Baiklah anak anak karena kalian sudah menemukan senjata yang cocok untuk kalian."

"Maka coba silahkan hancurkan batu besar itu sacara bergilir," ucap Martin.

Semua murid pun mulai berbaris dan mencoba sekuat tenaga mereka untuk menyerang batu besar tersebut, semua skill boleh di gunakan kecuali artefak, bebrapa saat kemudian.

Hasil pertandingan pun keluar semua murid bisa menghancurkan batu tersebut, dan yang paling kuat menghancurkan batu tersebut dengan demage terbesar adalah Xiu Long dengan teknik Skill roh pedangnya yang sangat kuat bahkan membuat batu tersebut hancur berkeping keping, namun...

Kecuali Xiugo dia masih belum mencoba menghancurkan batu tersebut di karenakan ia masih belum menemukan senjata yang cocok untuknya, "Xiugo, sekarang tiba giliranmu kalau kamu membuang waktu lebih lama lagi."

"Maka kamu tidak akan lulus!"ucap Martin dengan tegas.

" Baik lah pak! "

Karena instruktur tidak bisa lagi menunggu dan mulai kelihatan marah, mau tidak mau pun ia terpaksa mengambil sebuah dua kunai beracun walaupun nyatanya ia sudah di spam peringatan dari sytyem. Ia harus tetap melakukannya.

Ketika bersiap untuk menyerang, tiba tiba saja terjadi hal yang tak terduga yaitu ketika Xiugo setengah menyerang, kedua kunai yang di genggamnya menjadi hancur berkeping keping semua murid yang melihat hal ini termasuk Xiu Long menjadi terkejut tidak percaya.

"Sepertinya kamu memang tidak cocok memakai senjata itu, kamu terlalu memaksakannya."

"Coba ambil senjata lainnya!" ucap Martin.

Xiugo pun mengambil beberapa senjata, namun hasil nya tetap sama baik senjata warior, knigh, Assassin atau pun ahli sihir semuanya hancur di tangan Xiugo hal ini membuat Xiugo kesal.

"Maaf nak, sepertinya kamu tidak akan lulus tes ini." ungkap Martin.

Xiugo yang mendengar hal itu hanya bisa tertunduk dengan wajah kesal, sementara Xiu Long yang perihatin dengan Xiugo mencoba untuk memberikannya semangat.

"Tunggu sebentar pak!" panggil Xiugo.

"Beri saya satu kesempatan lagi," pinta Xiugo dengan serius.

"Satu kesempatan lagi? Tapi bagaimana cara nya sedangkan tidak ada lagi satu senjata yang tersisa."

Xiugo pun langsung berjalan ke luar arena dan berdiri di sebuah pohon besar, ketika menatap sebentar ia langsung mematahkan beberapa ranting itu dan akhirnya menjadikan batang pohon itu sebuah tongkat besar.

" Xiugo apa yang mau kamu lakukan dengan tongkat itu?"tanya Xiu Long.

" Dasar bodoh emang bisa sebatang pohon mampu menghancurkan sebongkah batu besar. "ucap salah seorang murid.

Xiugo yang tak menghiraukan mereka, langsung berlari dan melompat ke arah batu besar itu.

Dengan memutarkan tongkat nya seperti baling baling, Xiugo langsung memukul batu besar itu dengan tongkat tersebut.

" Rasakan ini! "

BOOOOOOOM!!!

Batu besar itu pun hancur seketika bahkan tanah yang menjadi pijakan pun malah retak seketika akibat gelombang dahsyat tongkat tersebut.

Murid murid bahkan Martin yang melihat hal tersebut menjadi tercengang tidak percaya, bagaimana mungkin senjata yang tidak sekeras besi mampu menghancurkan sebuah batu yang sangat keras. Bahkan tongkat itu pun tidak patah atau bengkok sedikipun hanya sedikit lecet saja.

"Anak yang unik, kali ini dia membuat kejutan lagi, hehehe..." ungkap Martin sambil tertawa kecil.