Farrel merasa senang karena masih bisa melihat puterinya kembali dengan selamat, merasakan kembali sarapan bersama mereka seperti biasanya dengan lebih tentram dan nyaman. Puterinya kini ada di sampingnya Farrel harus mencari cara agar Reyna bisa terbebas dari perangkap James.
"Papa, kenapa ga di makan makanannya? Ga enak, ya?"
Penuturan dari Reyna membuat Farrel tersadar dan menggeleng pelan. "Ini enak, kok. Sejak kapan juga masakan kamu tidak enak? Semuanya pasti lezat."
"Papa, melamun? Apa ada masalah?"
Farrel menghela napas dalam. "Papa, mikirin kamu, sayang."
Reyna mengulas senyuman merekah walau di dalam hatinya pun cemas pada dirinya. "Jangan sampai mikirin aku, Pa. Reyna, ga mau kalau, Papa, nanti sakit lagi."
Farrel terkekeh. "Kalau ada kamu di samping, Papa, tidak mungkin akan sakit. Maka dari itu kamu jangan jauh dari, Papa."
"Maafin, Reyna."