Reyna membuka matanya perlahan, dia meringis pelan saat kepalanya di rasa sakit. "Kenapa kepala aku sakit, ya." gumamnya sambil melihat ruangan kamar yang luas di hadapannya.
Dia beringsut duduk memaksanya untuk mengingat apa yang telah terjadi padanya. "Harusnya aku ada di toko, tapi kenapa ada di sini?" Reyna belum bisa menebak apa yang telah dia alami sebelum akhirnya ada di ruangan itu.
"Ibu, itu apa bawa aku ke sini, ya?"
Reyna seolah terhipnotis oleh waktu yang berhenti ketika dia tidak sadar. Seakan saat itu juga kesadarannya telah di hilangkan oleh angin kencang yang pastinya tidak akan lagi Reyna ingat. Cewek itu tidak bisa sedikit pun merasakan kalau dia di bawa oleh sosok yang beberapa kali mendekatinya tanpa ucapan yang jelas.