Jay merasa canggung dengan Reyna saat ini, entah kenapa dia merasa kalau ucapan dari Papa nya itu masih tergiang dan semakin tidak enak hati. Apa cewek itu tidak akan marah padanya? Kalau nanti Reyna menjauh bagaimana? Jay ragu untuk mendekati cewek itu sekarang. Padahal biasanya dia duluan yang sering kali mendekati, namun kali ini Jay di rasa malu.
"Jay, lo ga maen ke lapangan?"
Kepala Jay menoleh, melihat sosok salah satu temannya. "Lagi males gue."
"Karena ga ada penyemangat, nih?"
Jay mendecak pelan. "Paan, sih."
Teman Jay terkekeh pelan. "Biasanya kalau ada itu cewek, lo semangatnya ngalahin strategi pesilat loh, Jay."
"Sa bae lo."
"Ya elah serius. Tapi tumben lo berdua ga bareng sekarang, lagi berantem?" tanyanya sambil sedikir berbisik.
Jay mendengus sebal. "Mana ada berantem. Emang gue lagi mau di sini sendiri, salah mulu kayaknya."