"Kenapa bisa lo di sini?"
Reyna menatap sinis. "Bukan urusan kamu!"
Mahen melirik dua orang itu bergantian. "Reyna, lo kenal dia?"
Reyna hanya mengangguk ragu satu kali. Cewek itu kini menatap cowok di sampingnya. "Kamu bisa usir dia, kan? Aku takut di ganggu lagi sama dia."
"Reyna! Bokap lo stres dan sedih mikirin lo doang! Sekarang lo harus pulang bareng gue!"
Reyna mulai bergulat dengan pikirannya. Dia memang terlalu tega membiarkan sang Papa sendirian di rumahnya, namun bukan kah mereka memulai dengan kebohongan? Reyna benci dan tidak suka. Apa pernah Papa nya mengerti Reyna?
"Lagian kenapa bisa tahu aku ada di sini?" tanya Reyna pada Reno di depannya. Cowok itu selalu membujuk Reyna agar bisa pulang menemui Papa nya yang pasti semakin marah pada Reno.
Reno mendecak. "Itu ga penting."
"Rey!"
Semua atensi teralih, Reyna menautkan alis sambil bergumam pelan, "Jay."