Reyna melirik sang Papa yang masih berkutik dengan pekerjaannya, apa mungkin dia akan mengganggunya? Apa Reyna biarkan saja dulu Papa nya bekerja atau bilang sekarang juga mengenai hal seriusnya? Cewek itu mulai bingung dengan pikirannya.
"Sayang, kamu kenapa ga masuk ke sini? Sejak kapan berdiri di depan pintu ruangan kerja, Papa?" tanya Farrel yang kini berjalan mendekati puterinya.
Reyna sedikit meringis. "Maaf, Pa. Reyna, ga bermaksud buat menganggu waktu kerja, Papa." cicitnya.
"Kamu tidak pernah sekali pun mengganggu waktu, Papa." Farrel mengulas senyuman. "Memang ada apa, sayang? Pasti ada hal penting yang akan kamu tanyai ke, Papa." ucapnya menebak.
Reyna cengengesan membuat Farrel terkekeh dan menuntun anak itu ke arah sofa di sana. "Coba cerita. Papa, akan lebih senang kalau kamu terbuka pada orang tua kamu sendiri."
"Sebenernya aku mau tanya soal, Kak Cipto." Reyna sedikit memelankan suaranya. "Dia udah di temuin belum, Pa?" tanyanya.