Sejak sarapan tadi hingga sekarang berada di area kampus Reyna masih saja menekuk wajahnya. Cewek itu masih saja kesal dengan peristiwa tadi malam karena bisa – bisanya dia di jemput oleh Reno yang masih tetap bersikap seenaknya. Reyna sudah menolak ajakan dari Reno ketika cowok it uterus saja memaksanya untuk naik ke atas motornya itu.
Reyna bisa saja kabur namun sang Papa pun bertindak agar dia bisa untuk di antarkan karena Reno yang masih tetep menjadi anak buah terpercayanya.
Reyna mendengus sebal. Pagi yang cerah sudah ada dua cowok menyebalkan yang membuatnya tidak habis pikir dengan mereka. Sekarang ini di depannya ada sebuah kotak yang baru saja di letakkan tanpa ada kata ijin atau permisi.
"Itu buat lo."
Reyna memalingkan wajahnya tidak berniat untuk melirik sedikit pun. "Ambil lagi." cetusnya.
"Gue udah simpen itu dua hari karena lupa."