Farrel mungkin harus menunggu saja apa yang akan terjadi, seharunsya dia bisa mencegah, namun kali ini Farrel ingin tahu siapa asli dari wajah orang yang akan mencelakainya.
"Orang lain? Lalu siapa?"
Farrel menatap ke arah luar jendela di perusahaannya. Ini kali kedua dia berada di sana karena hanya ingin menenangkan pikirannya yang kacau balau. Farrel hanya menghindar dari Reyna yang tidak tahu apa masalah yang sedang di alami Papa nya.
Farrel benar – benar di buat bingung oleh Abel. Siapa yang harus dia percayai? Mungkin sudah jelas itu Reyna, lalu jika mengenai Mama nya? Farrel tidak bisa untuk sigap karena di sini adalah tanggung dosa. Selama ini dia sadar akan dirinya yang sudah melawan restu dari Mama nya.
