Farrel mendatangi Abel ke rumah wanita itu, dia akan meluruskan masalah yang selama ini anaknya pendam sedari lama. Kalau Abel tidak akan mengakui kesalahannya, maka Farrel yang akan terus buat wanita itu mengakuinya.
"Sayang, tumben kamu datang ke rumah kamu sendiri. Ada apa, nak?" begitulan sapaan sopan dari Abel yang membuat Farrel begitu muak mendengar tingkah sok lugu nya.
"Tidak perlu berbelit. Saya datang ke sini hanya untuk memastikan untuk anda mengakui kesalahan yang sudah di tutup rapat dari saya." Farrel tidak berbasa basi, Papa itu tidak ingin berlama-lama berada di rumah yang menjadi saksi terlukanya hati Farrel saat Abel yang menamparnya begitu perih.
Abel tersenyum manis. "Farrel, sayang. Kamu itu anak satu-satunya, Mama. Apa yang kamu pikirakan itu jauh dari apa pada kenyataannya. Mama, tidak pernah melakukan apapun pada orang lain."
Farrel tersenyum miring sambil memalingkan wajah. "Mana ada maling ngaku."