Farrel menghembuskan napasnya saat melihat mobil yang terparkir di halaman rumahnya. Dia sudah jelas tahu siapa yang sudah berani memasuki pekarangan rumahnya jika bukan … Abel, sang Mama.
"Untuk apa dia datang kemari?" gumam Farrel dengan penuh penekanan perkatanya. Dia berniat untuk ke bawah menemui Abel sebelum dengan tidak sopan membuka rumahnya dan mencarinya di sana.
Padahal baru saja Farrel merasakan kebebasan sejenak di atap rumahnya, ternyata kini datang pengacau hatinya. Dia melirik kamar Reyna yang masih tertutup, Farrel bernapas lega dan kembali melangkah pergi melewati anak tangga.
"Beruntung anak saya belum pulang." gumam Farrel kembali. Dia mendengar suara bel dari luar yang membuatnya dengan cepat berjalan menuju ke arah pintu utama untuk membukakan pintu besarnya.
Farrel menghembuskan napasnya kasar saat menatap orang yang sudah ada di depan matanya.