Dini sudah pulang, Reyna sedang memijat kedua kaki sang Mama sambil tersenyum mengembang. Entah terakhir kalinya kapan saat Reyna kecil sering kali memijat kaki Mama nya.
"Kamu ga ada tugas emang?" tanya Dini yang heran, padahal sudah lebih dari tiga puluh menit Reyna memijatnya. Tangannya apa tidak pegal? Padahal Reyna tadi yang Dini lihat terus bergulat dengan pulpen dan bukunya. Dini hanya tidak ingin membuat Reyna lelah saja, anak itu pasti capek setelah pulang dari kampusnya.
Reyna menggeleng cepat. "Udah selesai dong, Ma. Ga pernah aku tumpuk, nanti pasti pusing banget kalau ngerjain tambah banyak." jawabnya sambil terkekeh pelan.
Dini ikut terkekeh. Dia pikir saat koma kemarin akan meninggalkan keluarganya termasuk Reyna yang masih Dini ingin rawat. Tuhan sudah berbaik hati padanya, Dini merasa sangat bersyukur dan lega masih bisa menatap Reyna di depannya.