Reno membuang napas kasar, dia pikir rantai yang sudah kuat melingkari tubuh cewek itu tidak akan terlepas dengam mudah. Nyatanya cewek itu memang picik dan terlalu pandai membuat Reno kecolongan lagi.
Cowok itu menggeram marah. "Airin, lo ga akan bebas." dia melenggang pergi dengan napas memburu, Reno sudah pastikan di sekitarnya pasti susah untuk di lewati cewek itu. Dia berlari ke arah belakang rumah yang menjadi sandraan Airin.
"Ga bisa lo kabur!" erang Reno melihat Airin yang sedang berusaha memanjat pagar tembok yang begitu tinggi.
Cewek itu menoleh susah payah. Dia kembali terguling ke tanah, sekujur tubuhnya tidak lagi dia rasakan bagaimana perih dan ngilu yang menyatu jadi satu. Pikirannya sekarang hanyalah keluar dari tempat terkutuk itu. Airin tidak ingin mati di umurnya yang masih di bilang terlalu muda untuk tewas di sana.